Refleksi 2019
Satu perumpamaan yang terkenal di
kalangan orang Turki di atas artinya adalah waktu seperti air, dia mengalir dan
pergi. Sebuah realita yang setiap kita merasakan betapa lajunya waktu berlalu
dan pergi jauh dari kehidupan kita. Waktu itu juga tidak akan kembali lagi,
apapun cara yang kita lakukan untuk berusaha mengembalikan waktu, tidaklah
cukup upaya dan daya yang ada di tangan kita sebagai manusia yang amat lemah.
Dalam keseharian kita tanpa dan dengan sadar sering terucap dari mulut kita “cepat
sekali waktu ini berlalu”, “tidak terasa sudah satu tahun saya di sini”, “rasanya
baru kemarin kita berkenalan” dan banyak bentuk kalimat yang terucap dari lidah
kita. Semuanya menunjukkan dan mengakui diri kita serta menerima waktu yang
berjalan dengan cepat. Kita tahu, sadar, mengakui dengan lisan dan percaya
dengan waktu yang cepat itu, tetapi mengapa kita tetap begerak di tempat,
menatap siang malam yang silih berganti?
Banyak faktor yang membuat kita
tetap diam di tempat melihat mentari dan bulan yang berganti menyinari bumi
ini. Faktor yang berasal dari dalam diri kita masing-masing dan dari luar diri
kita. Sadar atau tidak, kita selalu berusaha untuk merencanakan sesuatu untuk
kita lakukan di kemudian hari dan sesuai hendaknya dengan apa yang kita
harapkan. Banyak orang yang menulis, merencanakan, merealisasikan dan sesuai
dengan apa yang dia inginkan. Banyak juga orang di sekitar kita yang menulis,
merencanakan dan merealisasikan tetapi amat jauh dari apa yang dia terka
hasilnya. Sebagian lain, apa yang terjadi padanya tidak jauh dari apa yang dia
harapkan meski tidak sempurna.
Mungkin di antara kelalaian yang
kita miliki selama ini adalah keterampilan kita yang kurang dalam mengatur
waktu yang sudah disediakan dalam satu hari, 24 jam sama dengan 1400 menit sama
dengan 86400 detik. Kita masih sering alpa dalam menentukan mana hal yang
prioritas dalam kehidupan kita dan yang kemudian. Acap kali hal yang tidak
pernah atau bukan merupakan prioritas kita selalu menjadi penyebab utama
sehingga setiap hari kita merasakan ada hal yang kurang dan salah. Kita lengah
dan kurang mengindahkan perkara seperti ini. Bisa jadi ada hal yang memang itu
adalah hal yang di luar dugaan, tapi jika ini terus berulang dan kita tidak
bisa mengontrol diri kita maka bersiaplah untuk ikut hanyut bersama derasnya
arus dan kerasnnya tamparan ombak.
Dalam Al-Quran Allah SWT sudah bersumpah atas nama waktu, "Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian." (Q.S. Al-Asr 1-2)
Dalam Al-Quran Allah SWT sudah bersumpah atas nama waktu, "Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian." (Q.S. Al-Asr 1-2)
Selain itu, setiap gerak-gerik yang kita lakukan dari bangun hingga tidur mungkin jauh dari niat yang tulus dan bersih. Kita tahu karena setan selalu berusaha untuk menjadi batu pengganjal aktivitas sampai pikiran kita. Untuk itu komposisi utama yang berupa niat dalam aktivitas kita hendaklah tulus dan bersih. Karena setiap apa yang kita niatkan dalam pikiran kita sejatinya itulah tolak ukur kualitas pekerjaan. Karena niat ini adalah kegiatan yang tersimpan pada diri setiap manusia tanpa bisa diketahui oleh orang lain sebelum dia menyebutkannya dengan jujur maka orang-orang yang tulus dan bersih dalam meniatkan sesuatu maka ia akan mendapatkan hasil yang terbaik.
Dalam Hadis dikatakan bahwa “Sesungguhnya
amal itu tergantung pada Niatnya…”
Ke depan, waktu yang ketika kita
kecil terasa lambat lalu sekarang berlalu lebih cepat dan esok akan lebih cepat
tidak akan mungkin melambat. Setiap kita diberikan kesempatan 24 jam dalam satu
hari. Tanpa pandang buluh, baik dia presiden ataupun pekerja kuli, baik dia
pedagang kaki lima ataupun direktur perusahaan besar. Yang tinggal kepada kita
adalah bagaimana kita menjadikan diri ini produktif dalam waktu yang singkat. Terampil
dalam mengatur waktu, meluruskan dan membersihkan niat, mendahulukan hal yang
prioritas dan bergerak cepat di tengah lajunya waktu. Melakukan hal-hal besar
untuk manfaat yang lebih besar, melakukan kegiatan positif untuk perubahan yang
lebih baik, menyibukkan diri dengan aktivitas yang bermanfaat dan membina jiwa
serta jasad untuk menjadi manusia yang produktif dalam waktu yang amat sangat
singkat.
Karena waktu adalah kehidupan.
Komentar
Posting Komentar