Keindahan Turki di musim panas, Lavender.
Bunga Lavender, dalam bahasa latin ia disebut Lavandula afficinalis syn. L. Angustifolia adalah tumbuhan yang berasal dari daerah laut dan pegunungan Mediterania, laut Tengah. Meliputi daerah Afrika Utara hingga Afrika Timur dan Eropa selatan. Tumbuhan ini termasuk ke dalam jenis rumput-rumputan dan semak pendek. Negara yang menjadi asal mula tumbuhan indah ini menyebar ke suluruh penjuru dunia adalah Provence, Prancis. Selain itu di Spanyol, Italia, Bulgaristan, Amerika Serikat, Yunani, Inggris, Rusia, Austria dan Afrika Utara juga merupakan negera yang banyak memproduksi bunga Lavender. Sementara di Turki, di daerah yang banyak memiliki danau dengan tanah tipe keras dan kering, di lahan seluas 3500 Ha di kota Keçiborlu, Provinsi Isparta, bunga ini tumbuh subur.
Bunga Lavender, merupakan jenis tumbuhan tahunan. Ia hanya bisa dipanen sekali selama satu tahun. Tinggi bunga ini bisa mencapai rata-rata setengah meter lebih bahkan hampir mencapai satu meter. Dia hidup di tanah yang tidak terlalu banyak mengandung air dan bebatuan. Bentuk dia persis seperti semak ilalang, namun di bagian atasnya ada bunga kecil yang berwarna violet biru. Bunga Lavender juga memiliki wangi harum yang khas.
“Berkah yang datang dari si “Ungu”, Lavender”. Begitu slogan penduduk kampung di Turki yang menjadi salah satu pusat perkebunan bunga Lavender. Saat musim panas mulai membuka pintunya, seluruh penduduk kampung ini mulai menyingsingkan lengan baju dan turun ke kebun masing-masing. Kampung ini memiliki julukan kampung beraroma Lavender. Sebut saja nama kampungnya, Kampung Kuyucak.
Bunga Lavender adalah bunga yang tumbuh di tempat kering dan panas. Setiap musim panas di Turki bermula, bunga dengan warna janda ini pun bersamaan mulai bermekaran. Musim bunga Lavender setelah musim bunga Mawar di peralihan musim semi dan panas. Pergi warna merah muda terbitlah warna violet biru. Pertemuan antara merah dan biru.
Pada musim bunga Lavender, banyak sekali pengunjung lokal yang datang berbondong-bondong dari berbagai kota yang ada di Turki. Mereka menjadikan kebun Lavender menjadi salah satu latar photo prewedding yang populer. Bahkan, turis mancanegara juga tertarik dengan kampung ungu ini. Banyak turis yang datang dari Eropa dan Asia hanya untuk melihat dan mengambil gambar bersama tumbuhan yang satu ini. Penduduk kampung tidak hanya mempersiapkan dari segi keindahan dan hiasan kebun, mereka juga bersiap menjadi pendamping turis dan pemasok produk dari bunga Lavender ke siapapun.
Bunga ungu ini banyak sekali memiliki manfaat, terutama untuk kosmetik dan kesehatan. Lotion, aromaterapi, parfum, minyak gosok, bahan untuk alat mandi, obat-obatan hingga teh. Ini menjadi salah satu pilihan tumbuhan yang baik untuk mereka yang kembali menggunakan herbal dan meninggalkan bahan kimia berlebihan.
Bunga Lavender ini dari lima kilo yang dipanen bersihnya hanya satu kilo. Setiap kilonya dihargai dengan lima belas TL. Setiap pemilik kebun setelah memanen menjual ke pabrik yang mengolah menjadi sebuah produk. Setelah itu, barang hasil olahan pabrik tadi dijual ke seluruh kota di Turki dan di ekspor ke banyak negara. Prancis dan Aljazair berada di tingkat paling atas dari negara yang memesan hasil panen Kampung Kuyucak, Kaçiborlu, Isparta, Turki.
Konon, sebelum tahun 1970-an kampung ini hanya menanam gandum. Akan tetapi di kampung ini irigasi yang cukup rumit, penduduk kampung tidak bisa mengambil keuntungan dari hasil panen mereka. Seorang sesepuh di kampung ini, Süleyman Zeki Konur orang pertama yang membawa bibit Bunga Lavender dari Prancis saat kunjungan kerja pada tahun 1976. Dimulai dengan 35 bibit bunga yang dibagikan ke seluruh penduduk kampung.
Sekarang penduduk kampung yang berjumlah 245 orang ini memiliki kebun Lavender masing-masing. Di saat bersamaan karena banyaknya lebah yang hinggap di bunga ini, kampung ini juga memiliki sekitar 2000 rumah lebah yang menghasilkan madu, madu Lavender.
“Tahun 2016 sekitar tiga ribu pengunjung datang ke kampung kami, tahun 2017 sekitar lima belas ribu pengunjung sudah mengunjungi ranah Lavender ini. Insyaallah setiap tahun kami yakin akan lebih banyak lagi pengunjung yang akan datang” Hüseyin Avcı, Petani Lavender.
Akses menuju kampung Kuyucak dapat ditempuh dengan transportasi umum setiap akhir pekan atau rental mobil yang bisa digunakan kapan saja. Harga cukup bersahabat, PP 20-25 TL perorang.
Bunga Lavender, merupakan jenis tumbuhan tahunan. Ia hanya bisa dipanen sekali selama satu tahun. Tinggi bunga ini bisa mencapai rata-rata setengah meter lebih bahkan hampir mencapai satu meter. Dia hidup di tanah yang tidak terlalu banyak mengandung air dan bebatuan. Bentuk dia persis seperti semak ilalang, namun di bagian atasnya ada bunga kecil yang berwarna violet biru. Bunga Lavender juga memiliki wangi harum yang khas.
“Berkah yang datang dari si “Ungu”, Lavender”. Begitu slogan penduduk kampung di Turki yang menjadi salah satu pusat perkebunan bunga Lavender. Saat musim panas mulai membuka pintunya, seluruh penduduk kampung ini mulai menyingsingkan lengan baju dan turun ke kebun masing-masing. Kampung ini memiliki julukan kampung beraroma Lavender. Sebut saja nama kampungnya, Kampung Kuyucak.
Bunga Lavender adalah bunga yang tumbuh di tempat kering dan panas. Setiap musim panas di Turki bermula, bunga dengan warna janda ini pun bersamaan mulai bermekaran. Musim bunga Lavender setelah musim bunga Mawar di peralihan musim semi dan panas. Pergi warna merah muda terbitlah warna violet biru. Pertemuan antara merah dan biru.
Pada musim bunga Lavender, banyak sekali pengunjung lokal yang datang berbondong-bondong dari berbagai kota yang ada di Turki. Mereka menjadikan kebun Lavender menjadi salah satu latar photo prewedding yang populer. Bahkan, turis mancanegara juga tertarik dengan kampung ungu ini. Banyak turis yang datang dari Eropa dan Asia hanya untuk melihat dan mengambil gambar bersama tumbuhan yang satu ini. Penduduk kampung tidak hanya mempersiapkan dari segi keindahan dan hiasan kebun, mereka juga bersiap menjadi pendamping turis dan pemasok produk dari bunga Lavender ke siapapun.
Bunga ungu ini banyak sekali memiliki manfaat, terutama untuk kosmetik dan kesehatan. Lotion, aromaterapi, parfum, minyak gosok, bahan untuk alat mandi, obat-obatan hingga teh. Ini menjadi salah satu pilihan tumbuhan yang baik untuk mereka yang kembali menggunakan herbal dan meninggalkan bahan kimia berlebihan.
Bunga Lavender ini dari lima kilo yang dipanen bersihnya hanya satu kilo. Setiap kilonya dihargai dengan lima belas TL. Setiap pemilik kebun setelah memanen menjual ke pabrik yang mengolah menjadi sebuah produk. Setelah itu, barang hasil olahan pabrik tadi dijual ke seluruh kota di Turki dan di ekspor ke banyak negara. Prancis dan Aljazair berada di tingkat paling atas dari negara yang memesan hasil panen Kampung Kuyucak, Kaçiborlu, Isparta, Turki.
Konon, sebelum tahun 1970-an kampung ini hanya menanam gandum. Akan tetapi di kampung ini irigasi yang cukup rumit, penduduk kampung tidak bisa mengambil keuntungan dari hasil panen mereka. Seorang sesepuh di kampung ini, Süleyman Zeki Konur orang pertama yang membawa bibit Bunga Lavender dari Prancis saat kunjungan kerja pada tahun 1976. Dimulai dengan 35 bibit bunga yang dibagikan ke seluruh penduduk kampung.
Sekarang penduduk kampung yang berjumlah 245 orang ini memiliki kebun Lavender masing-masing. Di saat bersamaan karena banyaknya lebah yang hinggap di bunga ini, kampung ini juga memiliki sekitar 2000 rumah lebah yang menghasilkan madu, madu Lavender.
“Tahun 2016 sekitar tiga ribu pengunjung datang ke kampung kami, tahun 2017 sekitar lima belas ribu pengunjung sudah mengunjungi ranah Lavender ini. Insyaallah setiap tahun kami yakin akan lebih banyak lagi pengunjung yang akan datang” Hüseyin Avcı, Petani Lavender.
Akses menuju kampung Kuyucak dapat ditempuh dengan transportasi umum setiap akhir pekan atau rental mobil yang bisa digunakan kapan saja. Harga cukup bersahabat, PP 20-25 TL perorang.
Juga terbit di
https://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/kabar/18/07/15/pbw75i319-bunga-lavender-keindahan-turki-di-musim-panas
For more pictures: http://www.ridwanelmughomieru.com/2018/07/lavenders.html?m=1
Komentar
Posting Komentar