Semester Tiga (3. Dönem)




“Ada pelajaran usulul hadis dan tarikhul hadis di semester ini,”
“Siapa dosennya?” Tanya seorang senior di fakultasku.
“Hm... Talat Hoca,” Jawabku sedikit ragu.
“Siap – siap saja, banyak yang sudah dua bahkan tiga tahun tidak lulus di pelajaran beliau. Semoga kamu berhasil!” Dia menghilang dari pandanganku, berlari ke lantai bawah, kantin fakultas.
“Sağ ol abi,” aku berucap pelan, terdiam.
       
     Acap kali kita selalu berkata ‘waktu ini berjalan begitu cepat’ diantara sesama kita. Sesama teman sejawat seperjuangan. Aku sendiri terkadang suka sekali melawan paradigma seperti itu, ‘kita semakin lambat berjalan’ dalam hatiku kadang aku ucapkan pelan hingga telingaku sendiri yang mendengar. Mana yang betul?

            Semester tiga sudah aku lewati. Jika strata satu di Turki rata – rata harus menghabiskan delapan semester berarti aku masih menyisakan lima semester lagi. Ya aku masih punya kesempatan lima semester untuk berpijak kaki disini. Semoga lancar. Ingin segera menyelesaikan kewajiban di sini dan berpindah ke kewajiban yang lain. :D

            Percakapan diatas adalah dialog bersama senior di fakultas di awal semester tiga kemarin. Dialog yang cukup menjadi ‘hantu’ selama empat bulan kedepan. Bukan, sebagai pelecut semangat belajar jika kita ber- positive thinking. Hendaknya begitu selalu, hal yang biasa menjadi penghancur semangat jadikan ia kayu bakar untuk menyalakan kobaran api hingga mejadi besar dan lebih besar.

            Banyak hal yang baru aku dapatkan di bangku semester tiga ini. Dosen yang baru, teman – teman yang baru, atmosfer belajar yang berbeda dengan semester sebelumnya. Satu hal yang juga penting. Sebelumnya, selama semester satu dan dua kami (Mahasiswa Ilahiyat) dalam satu kelas di campur cewek dan cowok. Terserah, bagi yang ingin duduk semeja dengan si doi silahkan. Tapi, mulai semester ini semua kelas dipisah! Cowok dan cewek tidak dalam satu kelas. Kali ini dapat menghela nafas lebih ringan.

Ini juga mungkin bisa jadi pencerah bagi yang berminat jurusan keagamaan di Turki. Sedikit banyak semoga mendapatkan gambaran tentang perkuliahan di fakultas Ilahiyat. Untuk bahasa, bisa dibilang full bahasa Turki. Tapi kembali kepada dosen, ada beberapa dosen yang mempersilhakan aku menjawab soal ujian dengan bahasa arab. Buku panduan kuliah juga ada sebagian dalam bahasa Arab.

            Untuk semester tiga ini aku mengambil sebelas mata kuliah dengan total kredit tiga puluh. Termasuk mata kuliah pilihan. Ada satu pelajaran yang aku ambil dari atas dengan maksud meringankan semester berikutnya tapi malah sebealiknya ternyata. Membuat kacau! :( Ini pelajaran penting untuk kedepan di semester ini, jangan sembarang mengambil mata kuliah bila tak sanggup. Noted!
           
1.      Usul wa Tarikhul Tafsir
Di sini aku meneguk ilmu dari Prof. Dr. Ishak Ozgen. Beliau juga salah satu dari dosen yang ada sejak fakultas ilahiyat di kampus ini dibuka. Ada dua buku yang menjadi buku panduan, Muqorror, di pelajaran beliau. Tefsir Usulu dan Tefsri Tarihi, keduanya karya Prof. Muhsin Demirci. Dalam menerangkan pelajaran, beliau tidak berpindah sampai seisi kelas memahami materi. Perlu diingat! Beliau sangat tegas dalam ujian. Semua soal dipersiapkan dalam bentuk essai. Sayang dipelajaran beliau aku belum lulus dengan nilai sangat baik. Karena memang materi yang segudang harus dihafal. Cara beliau berinteraksi dengan mahasiswa sangat aku sukai. Prof. Ishak menyukai para mahasiswa dan mahasiswa juga menyukai beliau. Puncaknya, kami menggelar makan bersama di jam pelajaran beliau sebelum ujian semester. Makan makanan khas dari kota Adiyaman Ciğ Köfte. :)

Dalam pelajaran ini seperti kita ketahui sulitnya pelajaran sejarah, harus menghafal secara rinci riwayat kehidupan sesoerang. Begitu juga untuk sejarah ilmu Usul Kuran ini. Juga, ilmu usul kuran ini bukan ilmu yang mudah untuk dipelajari, tapi aku ada bekal saat mondok, so untuk pemahaman tidak mengalami kesulitan yang berat. 

2.      Usul wa Tarikhul Hadis
Dari percapakan diatas mungkin secara garis besar bisa dipahami. Prof. Dr. Talat Sakallı adalah guru yang sedikit ditakuti banyak mahasiswa. Entah karena apa? Dalam menjelaskan pelajan beliau sangat terang. Berinteraksi sehari – hari juga tidak monoton. Setelah merasakan satu semester bersama beliau, ternyata hal yang menghantui para mahasiswa adalah banyaknya buku panduan kuliah yang harus dibaca dan soal ujian yang datang entah dari bagian mana? Tidak pernah bisa ditebak. Selain buku panduan karya Prof. Ahmet Yücel, beliau mewajibkan juga membaca dua bku karya beliau sendiri. Prof. Talat juga merupakan sesepuh di fakultas Ilahiyat ini. Nama beliau terkenal baik di kampus dan di Isparta. Satu kalimat yang selalu terngiang di telinga kami, “Yang saya sampaikan dan yang tidak saya sampaikan, yang saya suruh baca dan tidak, apapun itu, semuanya saya ujiankan!”

Ini sama dengan pelajaran diatas. Akan tetapi, ilmu Usul Hadis ini lebih sedikit njelimet, lebih rumit karena banyak sekali cabang keilmuaanya. Bercabang - cabang hingga kadang membuat kepala kita sedikit karışık

3.      Asas Ahlak dalam Islam dan Filsafatnya
Mata kuliah ini tidak terlalu berat. Tergantung dosen yang memberikan. Alhamdulillah, kami mendapatkan dosen yang super perhatian. Setiap awal kelas selalu di mulai dengan perdebatan sengit diberbagai hal. Aku sering ingin keluar kelas ketika perdebatan sudah mulai memuncak. Bukan salah dosen, tapi kami yang mungkin masih ke-kanak – kanakan. Sebut saja, Dr. Hatice Töksöz. Ya, seorang dosen perempuan. Kami pernah diberi tugas pilihan untuk membaca kitab Ihya Ulumuddin dalam satu bulan atau Kitabut Tauhid lalu tulis pandangan kami masing, Semua tercengan mendengar tugas itu. Nasihat beliau banyak sekali kepada kami, terkadang kami sering bertingkah salah. Hingga, suatu hari beliau keluar kelas, karena muak!

4.      Psikologi Agama
Pelajaran yang aku pribadi sebenarnya tidak menyukai, bahkan pernah sengaja bolos beberapa kali. – ini tak patut dicontoh - . Mungkin bukan karena pelajarannya yang tidak bagus, tapi penyampain dosen yang kurang ngena ke aku. Secara pribadi dosennya baik kepada kami. Prof. Dr. Hüseyin Certel, beliau orangnya selalu ceria. Apapun yang terjadi. Beliau juga salah satu Prof. Yang tersoroh di bidang Psikologi Agama. Buku panduan yang kami gunakan adalah karya beliau sendiri.

5.      Sejarah Filsafat
Hal yang sangat aku tidak sukai. Filsafat. Tapi aku selalu berusaha menyukainya, ada yang bilang kamu baca novel sejarah filsafat akan lebih nyantol ke otak. Dunia Sophie. Sudah, tapi tetap saja tidak! Dr. Nejdat Durak yang memberikan kami wawasan tentang sejarah filsafat. Beliau memacu kami semua untuk aktif dengan berbagai tugas meresensi buku dan presentasi. Huft! Untuk mata kuliah ini hanya ada satu di delapan semester. Tidak banyak yang menyukai filsafat, tapi jika sekali suka harus hati – hati dalam berfilsafat.

6.      Sastra Islam dan Turki
Di mata kuliah ini kami banyak melihat sejarah, macam – macam dan seluk beluk sastra di dunia Islam secara umum dan di Turki secara khusus. Mata kuliah yang menarik! Karena sastra semua menjadi indah. Dr. Melek Dikmen nama dosen kami, dosen perempuan. Beliau memang sudah berkecimpung dengan berbagai karya sastra lama dan baru khususnya tanah Usmani ini.

7.      Balaghah
Pelajaran ini disampaikan langsung oleh dekan fakultas Ilahiyat, Prof. Dr. Rifat Okudan. Dengan wawasan bahasa arab beliau yang baik kami dapat menangkap apa yang beliau sampaikan. Beliau tidak mengambil preesensi dari mahasiswa, menekankan kesadaran diri dari setiap kami. Sayangnya, karena amanah beliau ada beberapa pertemuan yang harus digantikan dengan asistan dosen. Aku sudah kenal baik beliau, karena di semester dua kemarin ada mata kuliah yang beliau berikan juga. Ini juga lebih ringan, karena pernah dipelajari saat di pondok. 

8.      Sejarah Nabi
Ini adalah mata kuliah pilihan. Ada mata kuliah pilihan yang harus dipilih salah satunya. Sebenarnya aku tidak memilih ini, tapi karena yang aku pilih tidak jadi dibuka. Mau ngak mau mata kuliah ini harus aku ambil, hanya ini yang tersisa. Prof. Dr. Murat Sarıcık juga setara dengan dua Prof. yang ada diatas. Di mata kuliah ini kami hanya mempelajari tentang Dakwah Nabi Muhammad dan karakteristiknya.

9.      Menterjemahkan Bahasa Arab ke Bahasa Turki
Ini juga mata kuliah pilihan. Pelajaran yang tidak berat untuk dipelajari. Tapi, tidak bisa dianggap sepele juga. Ini disini kita melatih bagaimana menterjemah dua bahasa ini dengan baik dan benar. Dr. Sevim Özdemir. Ini juga dosen perempuan dari fakultas pendidikan. Kelas beliau memang tidak di fakultas ilahiyat, karena ini adalah mata kuliah pilihan untuk semua mahasiswa dari berbagai fakultas.

10.  Tahfidz Qur’an
Mata kuliah ini cukup dengan menyetorkan hafalan dengan lancar dan benar. Dengan dosen Rasih Ertürk dan Alaaidin SalihMaka nilai AA mata kuliah ini sudah bisa dikantongi. :D Cek hafalan qur’anmu sekarang! 

11.  Filsafat Islam
Ini adalah mata kuliah yang seharusnya untuk tahun depan, semester lima. Namun aku ambil sekarang. Tidak bisa cerita banyak karena memang ini pengalaman yang cukup kelam. Dosennya sangat baik sebenarnya, Dr. Salih Aydın.

Bagi yang belum kenal.Aku, mahasiswa Strata satu (Undergraduate) fakultas Ilahiyat di Suleyman Demirel University. Tepatnya di kota Isparta. Syurga Mawar negri dua benua ini. Tidak kota metropolitan seperti Istanbul dan Ankara tidak juga negri kampungan tanpa kehidupan. 

Kesimpulannya, untuk semester tiga ini merupakan semester yang padat. Kita di push untuk banyak melumat dan mencerna materi dan buku yang banyak dalam waktu yang relatif singkat untuk materi seambrek itu. Kesulitan besar mungkin tidak besar di bahasa lagi, tapi lebih ke strategi belajar yang tepat dan benar. ;) 

Welcome semester empat...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

WELCOME TO JORDAN (Ürdün'e Hoşgeldiniz)

Sinopsis Di Tepi Sungai Dajlah