‘Kudeta’ Kecil Turki
Curhat dong ma???
Iya donk…
Malam tadi pulang dari rumah
teman di pusat kota, setengah perjalanan aku pulang dengan sepeda. Hingga berkumandang
azan Isya aku menghentikan kayuhan sepeda, Sholat berjamaah di masjid dan singgah
ke salah satu rumah teman yang lain untuk menitip sepeda. Lanjut pulang ke
asrama dengan bus kota.
Sempat membuka HP saat
menanti bus di halte. Satu, dua, tiga notifikasi dari AA, Aljazeera dan BBC
programe yang ada di HP. Buat bising telinga, - aktifkan mode silent -. Tapi aku tak acuh dengan notifikasi yang
muncul ke layar HP. Bus datang, naik, dalam lima belas menit sampai di asrama.
Alhamdulillah…
Sempat membaca judul besar
dari berita yang muncul di notofikasi tadi selama lima belas menit di dalam
bus. Tapi, tetap aja ngak terlalu ngeh karena juga ngak 100% paham. –nanti aja
ah, di asrama sambil melihat kamus- aku kembali asyik melihat pesan dan home di
media social, mengurut – ngurut layar HP. Sauasana di dalam bus yang mulai
lengang, sudah pukul 22.55. Hanya tinggal beberapa mahasiswa summer school yang
tinggal di asrama.
Ada 4 Breaking News. Di AA
programe. Ada sekelompok tentara yang sedang ingin melakukan kudeta. Mereka sudah
menghentikan jalur yang menghubugkan Istanbul bagian eropa dan asia. Sekitar
pukul 20.00an sebab melihat di video saat itu azan isya’ berkumandang. Sudah lumayan
lama para pemberontak itu memblokade jembatan Boğazici dan Jembatan Fatih
Sultan Mehmet. Semua pemberontak yang memblok
jembatan itu menggunakan seragam lengkap. Begitu juga di daerah Gölbaşı, Ankara. Mereka melakukan
pneyerangan. Mereka juga mulai menduduki stasiun TV Nasional Turki.
Sempat bertanya ke teman Turki yang ada di kamar?
‘’Ini kalau memang akan kudeta, kemungkinan terburuknya gimana?’’
‘’Ya… akan ganti presiden, perdana mentri, mentri-mentri dll…’’
‘’Kemungkinan terbaiknya gimana?’’
‘’Ya… pemerintah tangkap
mereka dan kasih hukuman yang sesuai,’’
Yang terfikir adalah kudeta
Mohammad Mursi yang ada di Mesir. ‘’ Wah, kalau begini harus cepat-cepat beli
tiket dan pulang kampong menyelamatkan diri.’’ – Niat ngak pulang tahun ini
akan batal -. Aku langsung kirim pesan
ke nomor Ibu via Whatsapp kalau aku dalam keadaan baik – baik saja.
Aku dan kawan lainya
mengikuti berita langsung dari layar computer. Oh ya, tadi saaat pertama kali
masuk ke asrama, banyak orang berkerumanan di dalam kantin, di depan TV, aku
kira mereka menonton pertandingan sepak bola seperti biasa. Eh, mereka
memperhatkan berita langsung yang disiaran TV.
Terlihat pembawa berita
sedang videocall dengan Presiden Turki, Erdogan mengajak seluruh rakyatnya
untuk turun ke jalan dan dia juga akan bersama rakyat. Setelah itu muncul
himbauan dari kementrian agama untuk mengumandangkan azan dan sholawat di setiap
masjid, menghimbau seluruh rakyat untuk keluar dan menunjukkan bahwa mereka
lebih kuat dari para pemeberontak itu. Wajar saja, Erdogan pemimpin yang
dicintai mayoritas rakyatnya ;)
Semua orang menyingsingkan
lengan baju dan berjibaku di lapangan dan jalan – jalan raya. Membawa bendera
turki di tangan dan menyuarakan demokrasi serta nsionalisme. Mulai dari anak –
anak, wanita hingga orang tua oun turut ikut ke jalan. Alhamdulillah kita,
mahasiswa Indonesia memilih untuk tidak ikut campur dan tetap berada di rumah\
Asrama. Pihak KBRI juga mnegeluarkan surat edaran untuk WNI yang ada di Turki.
Siapa coba yang tidak takut
mendengar kata kudeta, mereka yang jauh di Indonesia sana aja merinding
mendengar bahwa militer akan melakukan kudeta. Apalagi yang berada disini.
Merinding kuadrat. :D
Suara azan dan sholawat
menggema di langit – langit tengah malam. Suara sirine polisi juga mulai
bersambung seelah azan dan sholawat selesai di kumadangkan. Sambil keliling
menyusuri jalan mereka turut mengundang semua rakyanya turun ke jalan.
Di kota Ankara, bunyi peluru
yang lepas dari senapan dan pesawat F-16 yang halu – lalang di langit malam. Seperti
suasan perang. Bbrrrr…
Pihak kepolisian dan
keamanan Istanbul mulai turun tangan dan perlahan para pemberontak itu mulia di
tangkap. Di Ankara sempat para pemberontak menggunkan helikopter dan atas perintah
PM helicopter berhasil dijatuhkan. Juga sempat mereka melemparakan bom ke TBMM
( Turkiye Buyuk Millet Meclisi ). Namun setelah berlangsung tindakan dari pihak
keamanan, polisi dan tentara, mereka mulai dapat di selesaikan perlahan.
Yang di istnabul juga,
mereka yang menduduki Bandara Ataturk kembali di pukul mundur oleh rakyat
bersama tank – tanknya. Rakyat Istanbul merapat menuju Bandara sebab Erdogan
akan datang memberikan press realese dan akan ikut bersama rakyatnya.
Sampai saat ini pukul 07.00 para
rakyat Truki masih mengisi jalan dan lapangan. Para pemberontak tadi mulai
mengangkat tangan tanda menyerah kepada pihak keamanan.
Turkey, You are Storng, You will be Stronger than before and You will be the strongest!!!
nice curhatan... ya ananda... semoga antum dan kawan dijaga di pusat ibukota khilafah itu
BalasHapusTerima kasih abangda
HapusAmin ya Rabb ...
HapusBang Ridwan lokasi tinggalnya jauh kan dari Ankara ?
BalasHapusAlhamdulillah jauh dari Ankara
BalasHapusMohon doanya Zainab