HAMBA TIPE APA KAMU ???



Dalam perkara niat banyak sebab yang menjadikan kita melaksakan sesuatu. Berbagai dalih muncul ketika kita hendak melakukan sesuatu. Ada tiga tipe manusia dalam perkara niat:

Pertama, pernah kah kamu bekerja di sebuah institusi, perusahaan, lembaga dan organisasi? Saat kamu bekerja dengan segala tekanan dari atasan kamu, saat kamu selalu di kejar – kejar oleh deadline yang mengantri di kalender kerja. Semua pekerjaan kamu lakukan karena rasa takut dan cemas. Kalau tidak lulus proyek yang kamu selesaikan maka kamu akan dikeluarkan dari perusahaan. Kalau kamu tidak bekerja sesuai deadline kamu akan di drop out dari institusi tersebut.

Ya, seperti seorang hamba sahaya -budak- yang melakukan segala sesuatu atas perintah tuannya. Luar biasa takut jika hal itu tidak selesai, tidak sesuai dengan keinginan tuannya.

Begitulah, ketika kita melakukan ibadah kepada Allah SWT karena takut akan azab yang akan allah SWT berikan kepada kita. Kita beribadah karena takut akan siksaan api nereka yang panas apinya tak ada duanya. Kita melaksanakan semua ibadah karena TAKUT.

Hamba seperti ini adalah hamba tipe HAMBA SAHAYA. ‘Ibaadatul ‘abiid.



Kedua, diantara kamu pasti ada yang pernah memiliki cita – cita dan harapan untuk menjadi seorang bisnisman. Seorang yang memiliki cabang usaha di kota – kota besar, di setiap provinsi. Jika tidak ada diantara kamu, boleh jadi diantara keluarga atau sahabat karibmu. Mereka punya harapan seperti itu.

Melakukan sesuatu dengan modal, saham dan presentasi keuntungan yang sudah valid. Maka dengan modal yang ada bagaimana bisnisman dapat memperoleh keuntungan yang banyak. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh para bisnisman pada zaman sekarang ini terutama. Ada orang, hanya dengan bermodalkan sebuah Blackberry memperoleh omset yang besar dalam satu bulannya.

Seperti itu, hamba yang melaksanakan segala yang diperintahkan Allah SWT dan meninggalkan larangannya dengan maksud mendapatkan sebuah balasan, sebuah keuntungan dari apa yang dikerjakannya masuk kedalam golongan ini. Ibadah ini jika dilaksanakan akan mendapatkan pahala ini. Ibadah itu jika dikerjakan akan diberikan Allah SWT balasan itu.

Hamba seperti ini adalah hamba tipe HAMBA BISNISMAN. Ibaadatut tujjaar.




Terakhir, mereka bekerja bukan karena tekanan dari atasan dan rasa takut, mereka bekerja bukan karena akan mendapatkan gaji dan balasan, mereka adalah orang yang bekerja karena memang itu adalah kewajiban dia, malu ketika dia tidak bekerja, dia memenuhi hak tempat dia bekerja karena dia adalah pekerja.

Banyak kah orang yang seperti ini? Adakah yang tersisa di dunia orang yang bekerja bukan karena rasa takut dan rasa pamrih? Ada!

Ketika seorang hamba beribadah kepada Allah SWT bukan karena takut akan neraka dan azabNya yang sangat pedih. Ketika seorang hamba beribadah bukan karena mengharapkan balasan yang Allah SWT berikan kepadanya setelah melakukan ibadah itu. Di saat itulah seorang hamba benar – benar melakukan ibadah semata – mata karena Allah SWT untuk memenuhi hak ma’budiyah dan sebagai bentuk rasa syukur.

Ingatkah? Ketika Rasulullah SAW di tanya oleh Aisya r.a. ketika beliau qiyamullail hingga bengkak kakinya,

“Wahai Rasulullah, apakah kamu membebani diri kamu ini? Dan sungguh Allah SWT telah menghapuskan dosamu yang akan datang dan telah lalu.”

“Tidak bolehkan aku menjadi hamba yang bersyukur.” Jawab Rasulullah SAW.

Maka ketika dikatakan, manakah yang lebih baik, melaksanakan ibadah karena rasa takut atau karena rasa harap???

Imam Ghozali mengatakan: “Melaksanakan ibadah karena rasa harap lebih baik. Karena rasa harap mewariskan kecintaan. Sementara rasa takut mewariskan keputusasaan.

Inilah tipe hamba yang paling tinggi, HAMBA YANG MEREDAKA. Ibaadatul Hurrah.



Wallahu a’lam bish showaab...


#arbainannawawi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WELCOME TO JORDAN (Ürdün'e Hoşgeldiniz)

Sinopsis Di Tepi Sungai Dajlah