Ey Sakarya #2



Pelan-pelan semua yang berkumpul kembali memencar, pulang ke kota masing-masing, bergelut dengan registrasi ulang di semester genap ini. Sebagian masih punya satu pekan waktu untuk belibur. Karena semua universitas tidak memiliki kalender akademik yang serentak. Ketetapan kalender akademik ada di setiap pihak universitas. Dan... universitasku masih dalam waktu liburan satu pekan kedepan. Asyiikk...!
Sakarya, bukan sari kaya. Lebih manis dari sari kaya dengan berbagai rasa.

Sakarya, kota dengan penduduk sekitar 900.000 ini memiliki daya tarik tersendiri diantara beberapa kota yang lain. Tidak terlalu padat dan tidak pula lengang di wilayah sekitar 4.000 km. kota yang bisa di katakana baru dalam pembangunannya. Jauh dahulu kala, nama kota ini adalah Adaköy (kampung pulau). Namun seiring berputarnya bumi pada porosnya, kota ini juga melakukan perubahan-perubahan. Hingga, pada tahun 2008 kota ini menjadi kota Sakarya.
Selama di Sakarya, aku tinggal di pelosok, sudut kota, Korucuk. Begitu namanya. Dari pusat kota sendiri butuh waktu 35-45 menit dengan transportasi umum (bus kota). Tapi, dengan keberadaanya di sudut kota, jauh dari hiruk-pikuk dan gemerlapnya kota, ada harmoni yang berbeda. Kalau kata teman-teman seperti Urlanya kota Izmir, Nazilinya kota Aydın, Sincannya kota Ankara.  Kalau di Isparta mungkin seperti Eğirdir. Ntah dengan kota lain yang belum dijajaki satu persatu. :D

Di korucuk, karena berada sedikit lebih tinggi dari daerah sekitarnya, dari sini aku bisa menyaksikan mentari tenggelam di ufuk barat, mengubur diri di balik tonjolan-tonjolan permukaan bumi dan rimbunan pepohonan. Mengeluarkan sinar merah saganya.
Salah satu tempat yang menjadi ikon dan sekaligus destinasi wisata saat ke kota Sakarya adalah Kent Park. Taman dengan pohon rindang dan rumput hijau yang menjadi karpet alami kerab sekali menjadi penarik para pengunjung. Gemericik air kolam yang ada di tengah-tengah menambah romantisme taman ini. Ikon kincir angin dan alat irigasi air selalu menjadi objek foto setiap pengunjung. Dengan desain taman yang lebih ramah lingkungan, dengan kayu-kayu yang kuat membuat keasrian taman ini tidak hilang. Terlebih juga saat malam hari, lampu warna-warni yang menemani air mancur. Semua usia dan kalangan meminati taman yang satu ini.

Nah, teman-teman kalau ke kota Sakarya jangan lupa mampir ke taman ini. Kalau perut keroncongan disini juga ada cafe & restoran. Ngak afdhol katanya kalau ke sini tanpa mengunjungi taman yang satu ini. :)
Kuliner. Saat melakukan travel hal yang tak boleh lupa adalah menyicipi makanan khas daerah. “Saat aku tanya makanan khas daerah sini apa?” eh malah dijawab “ngak tahu,” sambil nyengir. Mungkin kalau orang bertanya padaku tentang makanan daerah di tempat aku tinggal aku juga begitu. Tersenyum malu tidak tahu makanan daerah, atau jangan-jangan, daerahnya tidak punya makanan khas???
Bersambung....
Pic: M. Alfarid

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WELCOME TO JORDAN (Ürdün'e Hoşgeldiniz)

Sinopsis Di Tepi Sungai Dajlah