Bukan Traveller Biasa
Dewasa ini,
banyak pemuda dan pemudi yang memilki hobi melakukan safar, perjalanan. Tanpa
membatasi usia, aktivitas perjalanan juga diminati oleh kaum anak-anak, dewasa
hingga mereka yang sudah berumur. Dengan spirit and brave sebagai modal
terpenting, meraka bertolak dari pintu rumah mereka untuk melakukan perjalanan.
Baik itu dalam waktu yang relatif singkat atau
pun panjang.
Dengan motto yang di besarkan oleh National Geografic “My Trip My Adventure”. Yang
lebih kece lagi, mereka, para backpaker. Diluar modal finansial yang pas-pasan,
mereka keluar kota bahkan keluar negeri dengan modal spirit and brave.
Bermacam-macam misi yang mereka gendong menuju destinasi
wisata, alam dan buatan. Mereka yang memiliki skill photoghrapy, berangkat
dengan misinya. Melatih bidikan kamera, mendapatkan objek yang lebih baik,
mengoleksi gambar-gambar unik lagi unyu. :) Dengan mesin kamera yang canggih di genggaman tangan dan space memory yang
memadai, photografer memburu objek bidikan bak singa menerkam mangsanya. Tak mau lepas. Harus dapat!
Mereka yang berangkat dengan misi sosial dan kemanusian,
ikhlas menjadi relawan bangsa. Bekal pengalaman hidup dan ilmu yang ada, meraka
terjun ke pelosok negeri Indonesia tercinta. Atas nama lembaga sosial dan
bangsa Indonesia mereka melakukan perjalanan, melalui jalan yang panjang tak
berujung, hutan rimba tak berpenghuni, pegunungan yang terjal dan berbagai
macam tantangan lainya. Semoga niat baik mereka dinilai di sisiNya.
Ada pula diantara traveller yang bertolak dari rumahnya
dengan misi di bidang pendidikan. Mereka yang sedang menjalankan tugas
penelitian dan melakukan pembuktian atas sebuah hipotesa. Bahkan, demi sebuah pembuktian, demi
menemukan satu penemuan yang baru, mereka rela menggelontorkan dana yang tidak
sedikit. Spirit and brave mereka dalam menuntut ilmu patut di apresiasi. Dalam
hal ini, penulis teringat saat duduk di kelas SMP. Guru IPS penulis
menceritakan, “Jangan kalian kira meraka (para turis) melakukan perjalanan jauh
dengan uang yang tidak sedikit hanya untuk berfoya-foya. Mereka punya misi
tertentu, jangan sampai kekayaan negara kita dinikmati oleh orang lain
sementara kita ...” Jelasnya pada kami.
Beratus bahkan beribu macam misi setiap mereka yang
melakukan perjalanan. Tapi, semua perjalanan yang dilakukan akan tak bernilai
jika tidak ada hikmah yang di petik dari perjalanan itu. Terlepas dari misi apa
yang aku, kau, kita dan kalian gendong ketika melakukan travel cobalah
menelusuri hikmah apa yang ada, apa yang dapat di petik dari setiap perjalanan.
Setelah hikmah itu di petik, tanam, rawat dan berbagilah dengan hikmah itu.
Butiran-butiran hikmah yang ada bisa jadi ia adalah intisari dari perjalananmu.
#30DWC hari ke-5
Komentar
Posting Komentar