Bukan Aku, Tapi Kita (Ben Değil, Biz)


Masih edisi liburan semester 1.
Sudah usai paket mengikuti MUSTA dan sekilas menjajaki kota Sakarya, meski belum ke seluk beluk seluruh kota Sakarya, saya pindah ke kota Afyon. Afyon Karahisar nama lengkapnya.
Bungkus!


Hampir satu pekan saya dan teman-teman memilih menghabiskan sebagian waktu liburan di kota ini. Kota yang terletak di bagian tengah, sedikit ke barat Turki. Di apit oleh kota Uşak di bagian barat, kota Isparta di bagian selatan, kota Kütahya di bagian utara dan di bagian timur di apit oleh kota Konya, Ankara dan Eskişehir. Kota ini sangat terkenal dengan Air Thermal. Air hangat yang alami seperti pemandian air panas yang banyak di Indonesia. Dan kami, akan tinggal di salah satu hotel dengan fasilitas tersebut. Hilal Thermal Otel.


Lanjut!
Menghabiskan sebagian liburan di hotel? Ngapain? Hampir satu pekan lagi??? Yup, disini kami akan melakukan çalışma -camp belajar-. Biasa di Turki selama liburan ada çalışma, baik di musim di dingin terlebih lagi di musik panas. Banyak yayasan-yayasan yang sukarela menyelenggarakan çalışma untuk para pelajar dan mahasiswa. Pada kesempatan kali ini kami mengikuti çalışma yang akan di selenggarakan oleh Hayrat Internasional Student Assosation. Insyaallah dalam kesempatan yang baik ini kami akan memanfaatkan çalışma ini dengan maksimal.
Sip!
Mulai dari pukul 09.00 hingga pukul 22.00 semua agenda kami sudah tersusun dengan rapi. Sarapan pagi, mutalaa, seminar, coffe break, baca buku, aktivitas sosial, makan malam dan musyawarah. Tema çalışma pada pekan ini adalah "Ben Değil, Biz." -Bukan Aku Tapi Kita."
07.29. Kami sampai di tempat penempaan. Setelah cek in hotel dan merapikan barang-barang, kami istirahat karena lelah duduk di atas bis selama 7 jam perjalanan. Sakarya-Afyon.
Setelah istirahat secukupnya, sarapan pagi, opening ceremony pukul 10.00 dan dilanjutkan dengan agenda selanjutnya.
Terus???
Ya, pada çalışma kali ini kami akan sedikit mengupas tentang Hütbe Şamiye, dari kitab Mektûbât, salah satu karya ulama Turki yang tersohor, Said Nursi.
Satu lagi, buku bacaan yang juga menjadi kewajiban kami untuk membaca nya adalah Hizmetkâr Liderlik Modeli, karya Musa Tüzün.
5 hari ke depan kami akan bergelut dengan dua buku ini. Di selingi dengan aktivitas sosial, berenang di kolam air panas, sepak bola dan sharing bersama teman-teman dan para guru yang ada.Banyak dan dalam sekali pelajaran yang dapat di ambil dari kedua buku tersebut.

Ikuti cerita selanjutnya ya! ;)

#30DWC hari ke-8

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WELCOME TO JORDAN (Ürdün'e Hoşgeldiniz)

Sinopsis Di Tepi Sungai Dajlah