Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Bukan Aku, Tapi Kita! #3 ( Ben Değil, Biz )

Gambar
Seperti itulah mukaddimah dalam bab Hutbe Ş emiye. Dalam lembaran kitab selanjutnya berisi tentang khutbah yang di sampaikan oleh Said Nursi pada Jum’at itu.  Yang lebih dari kitab yang kami bedah selain dari isinya yang luar biasa, kami membedahnya dengan kitab yang menggunakan bahasa pengantar Usmani. Bahasa Usmani. Yayasan Hayrat salah satu dari banyak yayasan di Turki yang memelihara bahasa Usmani dengan terus membaca, menulis dan belajar dengan menggunakannya. Ya, seperti bahasa arab tapi tidak sama. Mungkin kalau kita di ranah Melayu mengenal bahasa Arab Melayu, nah seperti itulah lebih tepatnya. Dengan cara membaca yang hampir sama dengan tulisan yang menggunakan huruf latin. Di beberapa provinsi di Indonesia masih menjaga bahasa Arab Melayu. Masih perlu belajar banyak untuk bisa membaca kitab yang berbahasa Usmani. Suatu hal yang baik. Menjaga budaya asli dari negara yang positif. Sebuah pelajaran bagi aku, kamu dan kita bahwa menjaga kebudayaan positif yang ...

Bukan Aku, Tapi Kita #2 ( Ben Değil, Biz )

Gambar
- H utbe Şemiye - Tema ini yang akan sedikit aku dan teman-teman kupas beberapa hari, hari ini dan beberapa hari kedepan dari karya salah seorang ulama asal Turki, Said Nursi. Ya, kalau dilihat dari judul diatas, kata ini dekat dengan bahasa Arab. Secara kosakata memang banyak bahasa Arab yang di bawa ke bahasa Turki. Hutbe, artinya Khutbah dalam bahasa Indonesia. Sama, bahasa Indonesia juga menyadur dari bahasa Arab. Dan arti dalam ketiga bahasa ini sama. Şemiye, kata ini berasal dari kata Syam. Juga dekat dengan bahasa Arab bahkan sama. Kalau di artikan kedua kata ini, akan menghasilkan arti Khutbah yang disampaikan di Syam. “Suatu waktu, Ustadz * sedang berada di Syam. Ia sedang melakukan perjalanan menunutut ilmu di sana. Bertepatan dengan hari Jum’at. Sebelum sholat jum’at di mulai para jama’ah sudah mulai bergelombolan menuju masjid. Mengejar kebaikan datang lebih awal dan duduk menanti waktu sholat masuk.” “Saat azan sudah berkumandang. Waktu untuk khutbah sudah ...

Bukan Aku, Tapi Kita (Ben Değil, Biz)

Gambar
Masih edisi liburan semester 1. Sudah usai paket mengikuti MUSTA dan sekilas menjajaki kota Sakarya, meski belum ke seluk beluk seluruh kota Sakarya, saya pindah ke kota Afyon. Afyon Karahisar nama lengkapnya. Bungkus! Hampir satu pekan saya dan teman-teman memilih menghabiskan sebagian waktu liburan di kota ini. Kota yang terletak di bagian tengah, sedikit ke barat Turki. Di apit oleh kota Uşak di bagian barat, kota Isparta di bagian selatan, kota Kütahya di bagian utara dan di bagian timur di apit oleh kota Konya, Ankara dan Eskişehir. Kota ini sangat terkenal dengan Air Thermal. Air hangat yang alami seperti pemandian air panas yang banyak di Indonesia. Dan kami, akan tinggal di salah satu hotel dengan fasilitas tersebut. Hilal Thermal Otel. Lanjut! Menghabiskan sebagian liburan di hotel? Ngapain? Hampir satu pekan lagi??? Yup, disini kami akan melakukan çalışma -camp belajar-. Biasa di Turki selama liburan ada çalışma, baik di musim di dingin terlebih lagi di musik pa...

Bukan Traveller Biasa #3 (selesai)

Terakhir, banyak sekali hikmah, ibroh, pelajaran yang dapat dipetik dari setiap ayunan langkah, lirikan mata, bidikan kamera, gerak-gerik kita saat melakukan safar. Maka merugilah kita, saat tour yang kita jalani hanya sekedar bereforia, bersenang-senang menghabiskan isi kantong tanpa ada setitik hikmah yang kita dapat. Doa, hal yang juga tidak boleh tececer dari perjalanan kita. Usahakan di sela-sela perjalanan, ada seuntai doa yang di panjatkan. Tak tahu kapan Allah SWT mengabulkan, tapi yakinlah bahwa setiap doa itu pasti akan terkabul. Jangan lupakan kewajiban sebagai seorang hamba dalam perjalanan, terus mengingatNya dalam setiap pijakan-pijakan kaki mungil kita. Karena hanya memang dengan mengingat Allahlah hati seorang hamba akan menjadi tenang. Pun, jika tidak dengan mengingat Allah SWT relung hati menjadi tenang, maka yakinlah itu setan yang mengelabui hati dan pikirkan hamba tersebut. "Beda lubuk beda ikan" Peribahasa ini sangat cocok bagi mereka yang memili...

Bukan Traveller Biasa #2

"Sesungguhnya safar itu adalah bagian dari azab (ujian)." (Alhadis) Hadis di atas sedikit memberikan gambaran kepada kita bahwa perjalanan yang kita lakukan akan di uji Allah SWT. Tanpa kita sadari kita dihadapkan oleh berbagai kesulitan yang terkadang kita tidak sadar bahwa itu adalah bagian dari ujian Allah SWT. 
 Dalam safar hendaklah kita tetap mengingat Allah SWT. Jangan karena perjalanan yang kita lakukan kita melalaikan perintah Allah SWT, apalagi melupakanNya. Allah SWT berikan kepada para traveller keringanan dalam menjalankan ibadah. Sesuai dengan jarak tempuh yang ditentukan ada keringanan untuk menjamak dan mengqosor sholat fardhu. Karena kewajiban sholat yang di perintahkan harus tetap di jalankan dalam kondisi apapun. Berdiri, duduk, berbaring, bahkan jika hanya dapat memejamkan mata sekali pun kewajiban itu tetap harus di jalankan. Btw, jadilah traveller yang tetap mematuhi rambu-rambu dan perintah agama. Ingat selalu kepadaNya, agar setiap ujian yang data...

Bukan Traveller Biasa

Gambar
Dewasa ini , banyak pemuda dan pemudi yang memilki hobi melakukan safar, perjalanan. Tanpa membatasi usia, aktivitas perjalanan juga diminati oleh kaum anak-anak, dewasa hingga mereka yang sudah berumur. Dengan spirit and brave sebagai modal terpenting, meraka bertolak dari pintu rumah mereka untuk melakukan perjalanan. Baik itu dalam waktu yang relatif singkat atau pun panjang. Dengan motto yang di besarkan oleh National Geografic “My Trip My Adventure”. Yang lebih kece lagi, mereka, para backpaker. Diluar modal finansial yang pas-pasan, mereka keluar kota bahkan keluar negeri dengan modal spirit and brave. Bermacam-macam misi yang mereka gendong menuju destinasi wisata, alam dan buatan. Mereka yang memiliki skill photoghrapy, berangkat dengan misinya. Melatih bidikan kamera, mendapatkan objek yang lebih baik, mengoleksi gambar-gambar unik lagi unyu. :)  Dengan mesin kamera yang canggih di genggaman tangan dan space memory yang memadai, photografer memburu objek bidi...

Ey Sakarya #2

Gambar
P elan-pelan semua yang berkumpul kembali memencar, pulang ke kota masing-masing, bergelut dengan registrasi ulang di semester genap ini. Sebagian masih punya satu pekan waktu untuk belibur. Karena semua universitas tidak memiliki kalender akademik yang serentak. Ketetapan kalender akademik ada di setiap pihak universitas. Dan... universitasku masih dalam waktu liburan satu pekan kedepan. Asyiikk...! Sakarya, bukan sari kaya. Lebih manis dari sari kaya dengan berbagai rasa. Sakarya, kota dengan penduduk sekitar 900.000 ini memiliki daya tarik tersendiri diantara beberapa kota yang lain. Tidak terlalu padat dan tidak pula lengang di wilayah sekitar 4.000 km. kota yang bisa di katakana baru dalam pembangunannya. Jauh dahulu kala, nama kota ini adalah Adaköy (kampung pulau). Namun seiring berputarnya bumi pada porosnya, kota ini juga melakukan perubahan-perubahan. Hingga, pada tahun 2008 kota ini menjadi kota Sakarya. Selama di Sakarya, aku tinggal di pelosok, sudut kota, K...