Gua mata air



Seperti namanya, mata air ini terletak di dalam sebuah gua batu yang sudah tua. Kalau di İndonesia saya baru lihat Gua Jepang yang ada di Bukittinggi, Sumatra Barat. Mungkin sama tuanya kali ya, eh tapi ngak lah... Gua Mata Air ini ada sejak 1965, 31 tahun sebelum saya menghela nafas pertama di dunia. Gua  Mata air ini terletak 10 Km dari di bagian tenggara pusat kota Burdur, tepatnya di kampung Mandıra. Tempat ini menjadi salah satu tujuan para pelancong lokal maupun turis yang berkunjung ke Akdeniz Bölgesi. 
Sudah kenal dengan kota Burdur belum? Rugi rasanya kalau cerita panjang tentang apa yang ada di dalam kota ini. Kita kenalan dengan Burdur Belediye dulu yuk! Burdur termasuk kota yang baru, baru dibentuk pada tahun 2007 tepatnya sudah  7 tahun umur kota ini. Dengan luas 7,238 Km kota ini menampung 99,333 penduduk. 
Mehmet Akİf Ersoy Üniversity, sebuah universitas milik pemerintah yang dibangun pada 1 Maret 2006 di kota Burdur. Burdur juga memiliki makanan khas yang ngak kalah cita rasanya dengan sate kambing... Burdur Şiş, Cevizli Sucuk, Ceviz Ezmesi. Ngak akan tahu rasanya kalau belum nyoba, serius mirip banget Burdur Şiş dengan sate kambing. Hanya saja ngak ada kuah pedas yang menemani Burudur Şiş :D
Hujan-hujan aku dan teman di kursus bahasa melakukan rihlah, rihlah dari rasa suntuk mendengarkan guru setiap hari mengajar bahasa. Kalau aneka bahasa mungkin tak seboring belajar satu bahasa dari hari senin hingga jum’at. Tapi itulah letihnya belajar, seperti pepatah arab mengatakan “ barang siapa yang tidak merasakan letihnya menutut ilmu maka ia akan menikmati kebodohan sepanjang hidupnya.” Bersama 2 orang guru dan 34 murid menaiki bus milik kampus menempuh jalan selama 2 jam. Rasanya cuaca kurang bersahabat, hujan masih menemani perjalanan kami, tapi ini adalah sebuah rahmat. “Allahumma shoyyiban naafi’an” do’a ini yang kita baca ketika hujan turun sebagai seorang muslim, bukan mencaci maki rahmat yang Allah SWT turunkan.
Sampai di tempat yang di tuju, tak ada satupun orang kecuali Ibu yang menjaga pos tiket. Ya, masuk ke Gua Mata Air ini masih perlu membayar. Ngak mahal kok, Cuma 3 TL per kepala. Untuk melihat kuasa sang maha pencipta apa yang ngak? Berapa pun gue bayar... Setelah membeli tiket aku langsung melangkah menuju pintu masuk Gua. Di samping pintu itu tergambar peta gua ini, ada 9 buah mata air yang satu dan lainnya saling berkaitan. Sebelum masuk aku sempat ambil gambar, jangan lupa kalau safar bawa kamera dan yang terpenting ambil photo meski menggunakan HP. 


Di bagian atas pintu masuk tertulis angka 1965. Pintunya persis seperti pintu Gua Jepang, pintunya dari besi hitam yang kuat seperti kerangkeng yang ada di penjara. Kalau kita melihat ke atas sebelum masuk, gua ini terletak di kaki sebuah bukit bebatuan yang kecil.
Gua ini memiliki panjang 597 Meter, setengah kilo sebuah jalan yang tidak pendek. Tempat yang paling lebar di dalam gua itu 80 meter, karna di dalamnya ada 3 buah danau yang lumayan besar. Awal masuk, bagi kamu yang tinggi sesekali memang harus menundukkan kepala. Bagi aku, ngak perlu menunduk sih sebenarnya tapi ngikut teman yang lainnya jadi nunduk juga. Takut-takut kalau kesundul batu yang ada diatas.
 Persis seperti di dunia perfileman, ada air yang menitik pelan dari bagian atas gua. Tik,tik,tik... Subhanallah, ini yang layak kita ucap saat melihat kebesaran Allah SWT. Kami menyusuri jalan yang remang-remang ini, satu dari temanku berteriak dengan suara keras hingga memebuat yang lainnya merasa ketakutan. Salah satu setting tempat film horor juga sepertinya. Hanya lampu elektrik kuning yang di tempel di dinding menerangi gelapnya gua.
Konon, setiap mereka yang berkunjung kesini membawa uang recehan dan melemparnya ke danau lalu menyebutkan permintaannya. Seperti di Indonesia yang penuh dengan mistis ternyata disini juga ada. Sayangnya aku tak sempat melempar uang recehan ke danau, padahal sudah aku bawa uang recehan. Ups, tapi bukan untuk di lempar, untukbeli permen karet.
Belum selesai perjalannya sih, kita masih ada perjalanan melihat peninggalan bangsa romawi sebelum masehi. :D
tunggu lanjutannya ya...


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

WELCOME TO JORDAN (Ürdün'e Hoşgeldiniz)

Sinopsis Di Tepi Sungai Dajlah