Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Gua mata air

Gambar
Seperti namanya, mata air ini terletak di dalam sebuah gua batu yang sudah tua. Kalau di İndonesia saya baru lihat Gua Jepang yang ada di Bukittinggi, Sumatra Barat. Mungkin sama tuanya kali ya, eh tapi ngak lah... Gua Mata Air ini ada sejak 1965, 31 tahun sebelum saya menghela nafas pertama di dunia. Gua   Mata air ini terletak 10 Km dari di bagian tenggara pusat kota Burdur, tepatnya di kampung Mandıra. Tempat ini menjadi salah satu tujuan para pelancong lokal maupun turis yang berkunjung ke Akdeniz B ölgesi.  Sudah kenal dengan kota Burdur belum? Rugi rasanya kalau cerita panjang tentang apa yang ada di dalam kota ini. Kita kenalan dengan Burdur Belediye dulu yuk! Burdur termasuk kota yang baru, baru dibentuk pada tahun 2007 tepatnya sudah   7 tahun umur kota ini. Dengan luas 7,238 Km kota ini menampung 99,333 penduduk.  Mehmet Akİf Ersoy Üniversity, sebuah universitas milik pemerintah yang dibangun pada 1 Maret 2006 di kota Burdur. Burdur juga memilik...

Malam Terakhir ( Kejar Beasiswa Turki! 4 )

Kapal-kapal bantuan itu berhasil lolos, usaha keras Baltaoghlu memporak-porandakan 4 buah kapal super itu tidak berhasil. Meriam yang ditembakkan dari kapal kecil Baltaoghlu mudah ditaklukan oleh orang Romawi. Kini Sultan memikirkan ide baru, ide yang belum pernah dimiliki oleh panglima sebelumnya. Kekalahan kecil di perang darat, lepasnya kapal bantuan di laut, mulai bergugurnya para prajurit dan bertambahnya syuhada’ membuat sultan semakin bersemangat menaklukkan konstatinopel. Selat yang sudah dibatasi dengan rantai baja tak mungkin bisa dilewati kapal, Kalau hanya mengandalkan mereka yang berada di depan benteng tembok akan memperlama penaklukan ini. “Kita harus melakukan serangan dari darat dan laut,” begitu kiranya jalan untuk mempercepat kemenangan ini. “Kita akan berlayar di atas bukit!” *** “Mau kemana antum akhi?” Kiyai kami sedikit heran melihat kami kumpul di depan gerbang pondok malam hari. “Ke kantor Ustadz Hasyim, cari wifi stad.” Jawab Fachri sambil menaik...

Mesin Scan ( Kejar Beasiswa Turki ! 3 )

Gambar
“Mem, hari ini kok kelihatan lebih semangat. Apalagi dengan dress ungunya,” “Iya zah. Sibuk ngak zah hari ini?” “Perlu kami bantu ngak mem?” Kami berusaha membujuk Ustadzah Diah disela kesibukkannya memillih dan memilah soal ujian semester genap adik-adik kelas. Satu persatu kumpulan jawaban yang ada dalam amplop padi coklat itu beliau keluarkan. Mem, panggilan akrab kami kepada beliau kar e na memang beliau di tempat mengajar sebelumnya dan mahasiswa memanggil dengan panggilan itu. Selain guru di MA kami, beliau juga seorang dosen Bahasa Indonesia di Universitas Islam Riau di Pekanbaru. Mondar-mandir mencari mesin scaning untuk men-scan semua persyaratan yang dibutuhkan saat pendaftran beasiswa Turki. Sudah bertanya ke bagian Tata Usaha MA untuk menumpang scan lembaran persyaratan, sudah mengetuk pintu bagian keuangan dan litbang di samping kantor Pimpinan Pondok, teman-teman yang berada di rumah juga sudah ditanya, tak ada jawaban yang mengiyakan untuk bisa me...