Postingan

Dunia Rantau, Merantau ke Deli

Gambar
"Seorang anak muda walaupun kaya raya melimpah-limpah uangnya, penuh pundi-pundinya, padat kantongnya dan berpintu-pintu kedainya di rantau orang, tetapi sekali dalam hidupnya haruslah ia membayar utang kepada negeri dan kampung halamannya." Buku Merantau ke Deli yang ditulis oleh Buya Hamka menggambarkan kehidupan nyata yang dialami oleh banyak pekerja (kuli) di zaman dahulu, zaman penjajahan. Banyak pekerja yang datang dari daerah yang berbeda mengadu nasip, mencari sesuap nasi untuk tetap terus bertahan dalam hidup dan banyak latar belakang lain dengan iming-imiming kehidupan sejahtera.   Kehidupan sosial yang ada di tanah Deli ini tergambar begitu jelas. Kehidupan para perantau yang ada di kota Deli tidak hany a se batas dalam lingkup dunia kerja akan tetapi juga meliputi kehidupan asmara antar pekerja yang ada. Di sini kita dapat melihat peran seorang mandor yang menjadi penguasa atau pemelik penuh para pekerjanya. Lem an, seorang teuke asal kota Pada...

Sinopsis Di Tepi Sungai Dajlah

Gambar
Judul Buku: Di Tepi Sungai Dajlah Pengarang: Hamka Penerbit: Jejak Tarbiyah Tahun Terbit: 2018, Pertama Tempat Terbit: Selangor Tebal Buku: 194 Halaman “Bangsa Indonesia bukanlah membenci Belanda; Bangsa Indonesia hanya membenci penjajahan dan nafsu kolonialisme.” Hamka   memulai halaman pertama dari buku catatan perjalanan ini dengan cuplikan kalimat yang keluar dari bapak proklamator Indonesia,   Ir. Soekarno. 28 Oktober 1950, perjalanan Hamka dari kota Kairo menuju kota Baghdad. Buku ini menjelaskan tentang apa saja yang dilakukan oleh Buya Hamka selama berada di Baghdad, Iraq. Mulai dari kedatangan dirinya dengan menggunakan pesawat K.L.M. yang dipenuhi oleh bangsa Belanda transit di Kairo dan Baghdad untuk mengambil penunmpang. Hingga kepergian Buya Hamka meninggalkan kota yang penuh dengan sejarah dan kenangan. “Dua bangsa senantiasa berebut kekuasaan di pinggir-pinggir sungai Dajlah dan Furat itu,   seabad sebelum Nabi Muhammad dilahirka...

Refleksi 2019

Gambar
Winter in Isparta 2018 Zaman su gibidir, akar ve gider. Satu perumpamaan yang terkenal di kalangan orang Turki di atas artinya adalah waktu seperti air, dia mengalir dan pergi. Sebuah realita yang setiap kita merasakan betapa lajunya waktu berlalu dan pergi jauh dari kehidupan kita. Waktu itu juga tidak akan kembali lagi, apapun cara yang kita lakukan untuk berusaha mengembalikan waktu, tidaklah cukup upaya dan daya yang ada di tangan kita sebagai manusia yang amat lemah. Dalam keseharian kita tanpa dan dengan sadar sering terucap dari mulut kita “cepat sekali waktu ini berlalu”, “tidak terasa sudah satu tahun saya di sini”, “rasanya baru kemarin kita berkenalan” dan banyak bentuk kalimat yang terucap dari lidah kita. Semuanya menunjukkan dan mengakui diri kita serta menerima waktu yang berjalan dengan cepat. Kita tahu, sadar, mengakui dengan lisan dan percaya dengan waktu yang cepat itu, tetapi mengapa kita tetap begerak di tempat, menatap siang malam yang silih berganti?...

Lavenders

Gambar
At Kuyucak village, Keçiborlu, Isparta, Turkey.

Keindahan Turki di musim panas, Lavender.

Gambar
Bunga Lavender, dalam bahasa latin ia disebut Lavandula afficinalis syn. L. Angustifolia adalah tumbuhan yang berasal dari daerah laut dan pegunungan Mediterania, laut Tengah. Meliputi daerah Afrika Utara hingga Afrika Timur dan Eropa selatan. Tumbuhan ini termasuk ke dalam jenis rumput-rumputan dan semak pendek. Negara yang menjadi asal mula tumbuhan indah ini menyebar ke suluruh penjuru dunia adalah Provence, Prancis. Selain itu di Spanyol, Italia, Bulgaristan, Amerika Serikat, Yunani, Inggris, Rusia, Austria dan Afrika Utara juga merupakan negera yang banyak memproduksi bunga Lavender. Sementara di Turki, di daerah yang banyak memiliki danau dengan tanah tipe keras dan kering, di lahan seluas 3500 Ha di kota Keçiborlu, Provinsi Isparta, bunga ini tumbuh subur. Bunga Lavender, merupakan jenis tumbuhan tahunan. Ia hanya bisa dipanen sekali selama satu tahun. Tinggi bunga ini bisa mencapai rata-rata setengah meter lebih bahkan hampir mencapai satu meter. Dia hidup di tanah yang t...

Endonezya’da Ramazan Karşılama Kültürü

Gambar
A.      Meugang Açe, Endonezya’nın en ucu olan, Malakka Boğazı’nda bulunan bir bölgedir. Onların has bir adeti ise Meugang. Açe halkında bu geleneksel karşılama, yıllardır devam edegelmiştir. Meugang demek, keçi, koyun, inek gibi hayvanlardan kesip, çeşitli yemekler yaparak, bu yemeği sevdikleri kişiler ve yetimlerle yemektir. Meugang, Kurban Bayramı’na çok benzeyen bir kültürdür. Bu geleneği hala koruyup muhafaza ederler. Köylerde bulunan halk Meugang’ı Ramazan’dan bir gün önce yaparlar, şehirlerde bulunan halk ise Ramazan’dan iki gün önce yaparlar. Meugang, Ramazan’da yapılması zorunlu hale gelmiş bir halk geleneğidir. Çünkü Ramazan’ın bereketine inanırlar ve bunu Ramazan’a bir borç bilirler. Tarihi olarak bu gelenek, Sultan İskandar Muda zamanında başlamıştır.(1607-1636). Sultan İskandar Muda, bunu halka bir teşekkür borcu olarak bilmiş ve keçi, koyun, inek gibi hayvanlardan kestirip halka ikramda bulunmuştur. https://www.sumber.com/jalan-jalan-kuliner/aceh...

WELCOME TO JORDAN (Ürdün'e Hoşgeldiniz)

Gambar
Burada ... Aksama doğru ilerlerken  Durdum, uzaktan güneşin batışını izledim Kaç tane kuş güneşe doğru uçuyor ? Sayıyorum tek tek  Şu en uzaktaki ağaçların uzunluğunu tahmin ediyorum  Kıpkırmızı gökyüzünde yaşlanmış bir yaprağı çizdim  Bu kurak ve susuz toprakta  Ki, buradaki Sonbaharın sonu yok  Şimdi bilirim Dahan pohon kurma yang tinggi menjulang masih kuat dan kokoh, masih tertaut dedaunan menyirip hijau, tertutup transparan oleh butiran debu yang hinggap, debu liar dari tanah kering, terhampar luas sampai mata habis memandang, kering kerontang. Sayang, belum datang musim kurma di daerah ini. Sudah satu bulan penuh aku dan teman-teman dari Turki menetap di tanah Syam ini. Tepat tanggal dua puluh empat bulan September lalu pesawat Pegasus mendarat di  Queen Alia International Airport, Amman pukul 15.23 dengan selamat, alhamdulillah! Geldik geleli bir ay oldu, hata daha fazla. Bir ay arttı bir hafta. Eylül'ün yirmi dördüncüsünde P...